Senin, 28 November 2011

Because Headphone


    Disini kita akan menceriatakan tentang seoarang anak orang kaya yang baru pulang ke Jakarta setelah menyelesaikan studynya di German sejak tahun 2004 yang beranama Saga. Saga berpendapat bahwa Jakarta adalah tempat yang bising, ramai, tidak beraturan, dan segala hal yang akhirnya hanya menambah masalah dalam hidupnya.

    Tapi ternyata Saga punya cara tersendiri untuk menghilangkan semua masalah tersebut dengan Music. Saga berpendapat, dengan music semua masalah terasa hilang. Sejak itulah Saga sangat sering menggunakan headphone kapanpun, kemanapun, dan dimanapun dia berada. Sampai sekarang, sepulangnya dia ke Jakarta, dia masih bergelut dengan hobbynya yang selalu menggunakan headphone tersebut.
      Sesampainya di Bandara Soekarno-Hatta, Saga terlihat asik menganguk-anggukan kepala sambil sedikit bernyanyi, terlihat bahwa ia sangat menikmati lagu dengan headphone ditelinganya. Dia mengambil jalur penumpang yang akan pulang menggunakan taksi alias dia tidak dijemput oleh siapapun. Saat Saga sudah di dalam taksi. Di tengah jalan, ternyata ada aksi demo yang dilakukan oleh para mahasiswa, namun Saga masih terlihat asik dengan headphonenya(tidak mempedulikannya). Dia sama sekali tidak terlihat kesal dengan kemacetan yang terjadi, berbeda dengan supir taksi yang berada di sampingnaya. Supir itu kesal, akhirnya dia menceritakan segala kekesalannya terhadap kemacetan akibat ulah mahasiswa tersebut, supir taksi itu membandingkan kota Jakarta yang dulu dengan Jakarta yang sekarang yang telah mengalami banyak perubahan selama dia menjadi supir taksi, namun yang membuat dia kesal adalah satu, dari dulu sampai sekarang ada satu yang tidak berubah dari kota Jakarta yaitu Macet.Si supir pun berbicara panjang lebar, dia tidak menayadari bahwa penumpangnya(Saga)  sama sekali tidak mendengar Pembicaraannya. Seasampainya di apartementnaya Saga alangsung melihat foto aaia bersama pacarnya dan langsung memainkan leptop nya.
      Setelah itu Saga keluar dari  apartement’a ia ingin menuju ke rumah Sheilla,dan pada saat di perajalanan kesana tidak sengaja ada seorang laki laki yang menabrak nya, dan tak lama kemudian ada ibu ibu yang lewat di depan Saga yang berteriak copet copet, Dan ternayata seorang laki laki itu yang tadi menabrak Saga adalah pencopet tas ibu ibu itu namun Saga tidak mempeadulikan hal itu karena di asik dengan Headphone nya, dan ibu ibu itu pun memarahi Saga namun Saga tidak mempedulikan ibu ibu itu berbicara karna di kupingnya ada headphone nya.
      Akhirnya Saga sampai di rumah Shilla. Shilla yang langsung membukakan pintu pada saat Saga mengetuknya. Shilla sangat terkejut melihat bahwa tamu yang datang adalah Saga, dia sampai menangis karna begitu senangnya dia melihat bahwa Saga kini telah kembali. Pada saat itu Shilla terlihat sangat pucat. Shilla pun mengajak Saga masuk ke kamarnya. Di dalam kamar, Shilla mengajak Saga makan di luar dan Saga pun mau. Namun sebelumnya Shilla meminta izin ke kamar mandi terlebih dahulu. Pada saat Shilla meninggalkannya, seperti biasa Saga kembali memakai headphone karena dia tidak mau merasa bosan pada saat menunggu Shilla kembali dari kamar mandi. Namun apa yang terjadi, ternyata Shilla izin ke kamar mandi bukan karena ingin buang air kecil melainkan karena Shilla sedang sakau dan ia ingin menyuntikan obat ke dirinya untuk menghikangkan rasa sakit yang ada pada diri orang yang sedang sakau dai dalam kamar mandi. Namun obat yang tadi disuntikan kebadannya rupanya tidak cukup untuk menghilangkan rasa sakit yang ada pada dirinya. Shilla mengerang kesakitan, dia memukul-mukul dan mencoba untuk membuka pintu kamar mandi namun tidak bisa. Dia berteriak-teriak memanggil Saga namun Saga yang pada saat itu sedang memakai headphone tidak mendengar teriakan Shilla. Sudah lama Saga menanti, dia tidak sabar dan akhirnya memutuskan untuk menyusul Shilla di kamar mandi. Namun ternyata, dia mendapati Shilla telah terkapar di kamar mandi dengan mulut menganga dan ada busa yang keluar dari mulut Shilla,Dan Shilla pun meninggal di dalam kamar mandi itu di karnakan OverDosis (OD)

      Sejak saat itulah Saga melepaskan headphone dari telinganya. Dia menyadari bahwa kehidupan bukanlah pantomime yang hanya bergerak tanpa suara layaknya apa yang dia rasakan apada saat  ia menggunakan headphone.


Kesimpulan nya :
   Saga adalah seorang anak orang kaya yang baru saja menyelesaikan studynya di German dan pulang ke Jakarta untuk menemui pacar nya yang bernama Shilla dan pada saat sudah bertemu Shilla, ternaayata Shilla itu adalah seorang pecandu narkoba dan pada saat Shilla sakau Saga tidak bisa menolong Shilla di karnakan Saga memakai headphone jadi nya iya tidak mendengarkan suara Shilla dari kamar mandi dan akhirnya Shilla pun Meninggal dunia karna OD (over dosis).

Komentar saya :
Janganlah kita tidak  mempedulikan orang lain. Kita bisa ambil pelajaran seperti cerita di atas karna dia hanya mementingkan dirinya sendiri iya menjadi kehilangan kekasih tercinta,di benci orang lain dan jangan lah kita coba coba memakai yang namanya narkoba karna narkoba bisa mematikan pemakainya

TERIMAKASIH…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar