Salam Bloger Kali ini Saya akan membahas tentang perkembangan Bahasa Indonesia. Melihat zaman seperti sekarang ini mungkin Masyarakat Indonesia sudah banyak yang mengerti atau bisa berbahasa lain selain bahasa indonesia seperti bahasa inggris, Mandarin, Spanyol dll. sekarang juga banyak sekolah sekolah yang berbasis Internasional mulai dari Sekolah Dasar, Smp, dan juga SMA di Indonesia untuk bahasa sehari hari di sekolah itu sudah memakai bahasa asing yaitu bahasa inggris. Selain sekolah seperti yang kita ketahui banyak juga moll moll di indonesia menggunakan bahasa asing yaitu bahasa inggris seperti Bekasi Squ*re, Bekasi C*ber Park dll. Apakah di zaman yang akan datang akan muncul pertanyaan " Mungkinkah Bahasa Indonesia sebagai bahasa utama untuk masyarakat Indonesia akan tergantikan dengan bahsa asing di negeri sendiri ? "
Mungkin pertanyaan itu bisa di hindari jika sebagai masyarakat
Indonesia melestarikan dan mengetahui sejarah bahasa Indonesia itu sendiri
(Asal muasal bahasa Indonesia) jadi Disini kita akan menjelaskan sejarah bahasa
Indonesia, sebelum nya Apabila ingin membicarakan perkembangan bahasa
Indonesia, mau tidak mau kita harus membicarakan bahasa melayu sebagai sumber
(akar) dari bahasa Indonesia yang kita pergunakan sekarang. Bahasa Indonesia
tumbuh dan berkembang dari bahasa melayu, yang sejak dahulu sudah dipakai
sebagai bahasa perantara (lingua franca), bukan saja dikepulauan nusantara
melainkan juga hampir diseluruh asia tenggara.
Bila dilihat dari sudut sejarah, bahasa melayu merupakan
bahasa perhubungan atau komunikasi sejak bertahun-tahun yang lalu ini tampak
pada masa awal bangkitnya kerajaan Sriwijaya (abad VII). Sriwijaya yang
memiliki pengaruh besar bukan saja di Indonesia, namun juga disebagian besar
Asia Tenggara telah menggunakan bahasa melayu. Bahasa melayu berperan penting
dalam kehidupan sehari-hari pada masa itu, karena Sriwijaya merupakan pusat
kebudayaan, perdagangan tempat orang belajar filsafat, dan pusat keagamaan
(Budha). Tidak mengherankan pula, jika para pelancong dari manca negara
mengunjunginya.
Berdasarkan catatan sejarah, bahasa melayu tidak saja berfungsi
sebagai bahasa perhubungan. Namun, digunakan juga sebagai bahasa pengantar,
bahasa resmi, bahasa agama, dan bahasa dalam penyampaian ilmu pengetahuan.
Perkembangan bahasa melayu juga tampak pada masa kebangkitan pergerakan bangsa
Indonesia yang dimulai sejak berdirinya Boedi Oetomo (1908). Para tokoh
pergerakan mulai berpikir akan pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi antar
pergerakan yang tergabung dalam berbagai jong. Misalnya, jong selebes, jong
java, jong ambon, dan sebagainya. Mereka sepakat, pada akhirnya, untuk
memanfaatkan bahasa melayu sebagai alat bertukar informasi dan komunikasi.
Karena dengan itu akan mudah dalam mencapai persatuan dan kesatudan dalam
rangka bernasional.
Dalam kongres II jong Sumater, dengan tegas diputuskan pemakaian
bahasa melayu sebagai bahasa persatuan antar jong. Tindak lanjut dari keputusan
tersebut adalah menerbitkan surat kabar neratja, bianglaa, kaum moeda.
Selain pertukaran informasi dan komunikasi semakin terjalin, penyebarluasan
bahasa melayu pun semakin tampak. Ini besar pengaruhnya bagi pemekaran bahasa
melayu dan pergerakan kebangsaan itu sendiri.